Dalam organisasi perusahaan Supervisor merupakan kelompok manajemen yang terbawah dan langsung menghadapi para karyawan dalam kegiatan sehari-hari. Dalam praktek penyebutan istilah Supervisor tidak seragam. Yang jelas, bahwa pada umumnya Supervisor memimpin sejumlah karyawan yang dianggap sebagai bawahannya terlepas berapa banyak jumlah bawahannya itu.
Menjadi seorang Supervisor tidak semudah yang dikira. Namun demikian setiap karyawan yang berprestasi mempunyai potensi untuk menjadi seorang Supervisor.
Disamping itu dia juga harus memiliki persyaratan-persyaratan tertentu, antara lain misalnya : dapat memimpin, dapat membina kerjasama, dapat merencana dan mengorganisir serta mempengaruhi bawahan, bersedia mendengar keluhan bawahan, dapat menegakkan disiplin, dapat berkomunikasi dengan baik dan pada akhirnya dapat mengembangkan bawahannya. Sudah barang tentu, karir menuju ke jabatan Supervisor juga tergantung pada kondisi organisasi itu sendiri yaitu apakah terdapat posisi lowong atau tidak. Dalam lingkungan perusahaan kita, susunan organisasi (manning table) yang ada dapat memperlihatkan kebutuhan akan tenaga-tenaga tertentu termasuk di dalamnya kemungkinan tersedianya lowongan untuk jabatan Supervisor.
3. Supervisor merupakan jabatan yang terjepit di tengah-tengah. Di satu pihak dia harus mengatur kegiatan atas dasar kepentingan manajemen, misalnya menjaga disiplin kerja, mengontrol produksi, dan sebagainya. Sebaliknya dia diharapkan para karyawan untuk dapat membawakan aspirasi karyawan kepada pihak manajemen dan mereka mengharap agar Supervisor berada d i p i h a k karyawan dari pada lebih mementingkan manajemen. Jadi keadaannya terjepit diantara dua kekuatan yang saling berbeda kepentingan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar